Dengan tergesa-gesa,
Faralita segera turun dari mobil sedan mewahnya setelah berpamitan kepada ayah
dan bundanya. Ia bergegas memasuki gerbang sekolahnya.
“Sepertinya aku benar-benar terlambat.” Pikir Faralita Ia
melihat ke jam tangannya.
“Apa?! Pukul 08.00?! Aku benar-benar terlambat!” teriak
Faralita.
Setelah menaiki tangga ke lantai dua gedung sekolah,
Faralita segera menuju kelasnya, Kelas Scarlet Macaw. Di sekolah Faralita,
yaitu Kids School for Natural (KSN) memang tidak menggunakan nama kelas umum,
seperti Kelas I atau Kelas II, dan sebagainya. Tetapi menggunakan nama tumbuhan
atau hewan. Tujuannya supaya murid-murid lebih dekat dengan alam. Di sekolah
ini, juga ada sebuah kelompok pencinta alam. Namanya KCA (Kami Cinta Alam.
Memang sesuai dengan nama sekolah itu sendiri, Natural dari kata Nature yang
berarti alam dalam bahasa Inggris. Oke, back to story.....
Begitu sampai di depan pintu kelas, Faralita tidak
mendengar suara apapun. Keadaan sepi-sepi saja. Dan anehnya, pintu kelas
tertutup. Saat Faralita membuka pintu kelas, tampak semua murid Kelas Scarlet
Macaw sedang berkumpul di pojokan kelas, tepatnya di bangku Ratry. Terlihat
juga Pak Didi dan Bu Farah.
“Ada apa, sih?” tanya Faralita sambil berjalan
menghampiri bangku Ratry.
“Itu, Lit. Dompet Ratry hilang.” Terang Aldo.
“Apa?! Hilang? Kok, bisa? Kapan? Siapa pelakunya?” tanya
Faralita bertubi-tubi.
“Santai aja, Lit. Karena itulah, kami mau kamu
menyelidiki kasus ini. Yang bercita-cita detektif disini kan cuma kamu sama
Tiara.” Jawab Dhea.
“Hehehe, maaf. Oke, Ratry. Tadi, kenapa dompetmu bisa
hilang?” selidik Faralita.
“Tadi, saat Bu Farah menerangkan pelajaran Tematik 3, Bu
Farah menyuruh sekelas untuk menggambar contoh poster tema pelajar. Nah, aku
lupa nggak membawa buku gambar. Karena itu aku ingin ke koperasi untuk
membelinya.” Terang Ratry.
“Lalu?” tanya Faralita.
“Lalu, aku segera mengambil dompet dan....
Bersambung
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar